BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus tancap gas dalam meningkatkan mutu layanan publik. Salah satu strategi andalannya adalah dengan mengoptimalkan penggunaan aplikasi SuKMa e-Jatim, sebuah platform survei kepuasan masyarakat berbasis QR code yang kini semakin diperkuat lewat Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk para operator, Jumat (9/5/2025), di Ruang Angling Dharma lantai 2.
Kepala Bagian Organisasi Setkab Bojonegoro, Dyah Enggar Mukti, menjelaskan bahwa aplikasi SuKMa e-Jatim merupakan inovasi digital dari Biro Organisasi Provinsi Jawa Timur.
Melalui QR code yang tersebar di titik-titik pelayanan, masyarakat dan ASN bisa langsung memberikan penilaian terhadap layanan yang mereka terima. Praktis, cepat, dan transparan.
“Platform ini bukan cuma alat ukur, tapi cermin kualitas pelayanan. Masukan dari masyarakat jadi bahan evaluasi langsung bagi instansi,” ujar Enggar.
Ia menyebut bahwa pada tahun 2024, nilai IKM Bojonegoro berada di angka 88,17 (kategori baik). Namun target tahun 2025 jauh lebih ambisius naik ke 90,00 poin demi meraih predikat “Sangat Baik”.
Untuk itu, setiap OPD diminta aktif memantau dan mengevaluasi hasil survei secara rutin.
“Ini bukan sekadar angka. Tapi tentang seberapa besar kita peduli terhadap kepuasan masyarakat,” tegasnya.
Bimtek ini juga menjadi ajang konsolidasi dan penyamaan visi antaroperator SKM agar mampu menjalankan sistem dengan optimal.
SuKMa e-Jatim diharapkan mampu menjadi penggerak pelayanan publik yang cepat, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan warga.
Enggar menambahkan, dengan penerapan sistem survei digital ini, Bojonegoro juga ingin mendorong budaya pelayanan yang transparan, akuntabel, dan berbasis data real time.
“Jika semua kompak, bukan mustahil Bojonegoro bisa jadi role model pelayanan publik se-Jawa Timur. Kuncinya? Sinergi dan semangat melayani,” pungkasnya penuh optimisme. (yen)
