BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tengah bersiap meluncurkan program unggulan bertajuk Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri atau disingkat GAYATRI.
Program ini dirancang sebagai solusi nyata untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memangkas angka kemiskinan melalui pendekatan ekonomi mandiri yang berkelanjutan.
Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro, Catur Rahayu, persiapan pelaksanaan program GAYATRI telah memasuki tahap akhir.
Pada Jum’at (11/04/2025), pihaknya menggelar rapat koordinasi bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan camat dari lima kecamatan yang menjadi sasaran awal program.
“Begitu Petunjuk Teknis (Juknis) rampung, minggu depan kami akan langsung melakukan verifikasi terhadap calon penerima manfaat,” ujar Catur optimis.
Pada tahap awal, GAYATRI akan menyasar 400 keluarga penerima manfaat (KPM) yang tersebar di lima kecamatan, Ngambon, Sekar, Gondang, Tambakrejo, dan Bubulan.
Kawasan ini dipilih berdasarkan tingkat kemiskinan tertinggi di Bojonegoro.
Dana untuk pelaksanaan tahap pertama berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Namun, itu bukan satu-satunya sumber pendanaan.
“Selain dari APBD, program ini juga akan didukung oleh Pemerintah Desa melalui APBDes serta kontribusi dari sektor swasta lewat CSR. Kami masih menghitung total anggaran secara keseluruhan,” jelas Catur.
GAYATRI merupakan hasil kolaborasi lintas sektor yang mengusung prinsip akuntabilitas dan pemerataan. Proses pemetaan calon penerima dilakukan secara cermat agar bantuan tepat sasaran dan tidak menimbulkan ketimpangan sosial.
Harapannya, program ini tak hanya meningkatkan penghasilan masyarakat, tapi juga menjadi jalan keluar dari ketergantungan ekonomi dengan membangun sistem produksi mandiri yang berdaya tahan.
Setiap keluarga penerima manfaat akan mendapatkan satu paket lengkap usaha peternakan ayam petelur kapasitas 54 ekor.
Paket tersebut mencakup ayam siap produksi (pullet), kandang, pakan, vitamin, vaksin, hingga obat-obatan. Sebelum bantuan disalurkan, para peserta juga akan dibekali pelatihan teknis budidaya ayam petelur.
Tak berhenti di situ, pemerintah juga akan mengerahkan pendamping program di setiap desa serta tenaga teknis di tingkat kecamatan guna memastikan pendampingan berkelanjutan.
“GAYATRI bukan hanya sebatas program bantuan. Ini adalah langkah strategis dan transformatif menuju Bojonegoro yang lebih mandiri, berdaya, dan sejahtera,” pungkas Catur.
Dengan semangat gotong royong dan pemberdayaan masyarakat, GAYATRI diharapkan menjadi motor penggerak perubahan sosial dan ekonomi di Bojonegoro. (yen)