BOJONEGORO – Setyo Wahono resmi menjabat sebagai Bupati Bojonegoro setelah serah terima jabatan dalam rapat paripurna DPRD Kabupaten Bojonegoro, Selasa 4 Februari 2025.
Dalam pidatonya, Wahono memaparkan visi, misi, dan program prioritasnya, serta menyoroti 10 tantangan utama yang dihadapi Kabupaten Bojonegoro.
Dirinya berkomitmen untuk mewujudkan Bojonegoro yang makmur dan membanggakan. Untuk mencapai visi tersebut, ia menetapkan lima misi utama:
Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, unggul, berbudaya, berakhlak, dan bahagia.
Pembangunan perekonomian daerah yang produktif, berkelanjutan, dan berkeadilan.
Pembangunan lingkungan yang lestari dan pengembangan transisi energi baru terbarukan.
Peningkatan tata kelola pemerintahan daerah yang bersih, melayani, akuntabel, partisipatif, efektif, dan inovatif.
Pemajuan kebudayaan dan pariwisata daerah.
Setyo Wahono mengidentifikasi 10 tantangan utama yang harus segera diatasi:
Kemiskinan: Angka kemiskinan di Bojonegoro masih tinggi, yaitu 11,69% atau 143.250 jiwa.
Pengangguran: Tingkat partisipasi angkatan kerja mencapai 73,86%, namun masih ada 4,42% tenaga kerja yang tidak terserap.
Stunting: Persentase stunting masih 14,1%.
Kualitas SDM: Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bojonegoro masih di bawah rata-rata provinsi dan nasional.
Seni Budaya Lokal: Kebudayaan lokal belum menjadi kebanggaan dan daya saing daerah.
Transformasi Ekonomi: Perekonomian masih didominasi sektor migas, rentan terhadap kondisi global.
Kesenjangan Ekonomi: Indeks gini menunjukkan kesenjangan ekonomi masyarakat yang melebar.
Kerusakan Lingkungan: Wilayah hutan yang luas rentan terhadap kerusakan lingkungan.
Kerentanan Bencana dan Perubahan Iklim: Banyak desa rawan banjir, longsor, dan kekeringan.
Tata Kelola Pemerintahan: Indeks Reformasi Birokrasi perlu terus ditingkatkan.
Dalam 100 hari pertama, Setyo Wahono fokus pada:
Sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) dan digitalisasi.
Penataan regulasi dan revitalisasi kelembagaan.
Ketersediaan air bersih.
Kesejahteraan petani.
Pendidikan unggul.
Kesejahteraan masyarakat melalui layanan kesehatan.
Lingkungan berkelanjutan.
Pengentasan kemiskinan dan stunting.
“Untuk tahun 2025, program prioritas meliputi bantuan kolam bebas stunting, bantuan peternakan, bantuan bibit sayuran, bantuan rumah layak huni, beasiswa, perlindungan kesehatan, dan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan,” jelas Bupati yang baru saja dilantik tersebut.
Wahono mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi dan bersinergi mewujudkan Bojonegoro yang lebih makmur dan membanggakan.
Ia menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah pusat, provinsi, desa, lembaga masyarakat, tokoh agama, dan seluruh warga Bojonegoro. (yen)